Dalam berbagai catatan sejarah dan nubuat teks terdahulu, telah
banyak disebutkan tentang Hari Akhir, zaman dimana manusia akan di
bersihkan seperti yang terjadi pada masa Nuh, atau mungkin kali ini
tidak akan ada perulangan. Bagaimana sarjanawan menanggapi narasi ini,
ketika mereka menemukan berbagai fakta yang tertulis dalam kitab-kitab
suci dan naskah kuno. Kali ini, perhitungan menurut kalender Islam telah
dipertanyakan kebenarannya, khususnya terkait dengan angka 1000 tahun
dan 7000 tahun.
Walaupun ada beberapa pendapat yang menentang kebenaran perhitungan
ini, tetatpi tidak ada salahnya jika kita melihat narasi yang
disampaikan menurut teks Quran dan Hadist, dimana Harun Yahya
menjelaskannya secara terperinci dalam buku yang pernah diterbitkan
tahun 2010. Adnan Oktar lahir di Ankara pada tahun 1956, dia juga
dikenal sebagai Harun Yahya, seseorang yang mendedikasikan hidupnya
untuk menceritakan tentang keberadaan dan ke-Esaan Allah untuk
menyebarkan nilai moral Quran. Pada tahun 1986, Adnan Oktar pernah
ditangkap tanpa dasar hukum yang sah karena telah menyatakan “Saya
bagian dari masyarakat Turki, dan bangsa Ibrahim” dalam sebuah wawancara
yang terbit di surat kabar. Pada akhirnya, tuduhan ini berdasar dan
fitnah tentang dirinya yang mulai muncul diberbagai media.
Kehidupan Manusia Di Bumi Berakhir 1500 Hijriah
Jika Bumi bisa berbicara, jika alam mengisyaratkan kepada kita,
bahwa usiaku (Bumi) tak lama lagi akan berakhir. Anggapan ini sebenarnya
tidak bisa dikesampingkan begitu saja, bahkan sejarah yang telah
ditemukan diluar konteks literatur Islam telah menjelaskan prihal yang
sama, dan ini bukan suatu hal kebetulan. Dalam hal masalah tanggal
ataupun waktu, memang benar tidak seorangpun mampu memprediksi kapan
Hari Akhir tiba, seperti yang dijelaskan dalam Quran:
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (Al-Ahzab, 33:36)
Ketika manusia tidak mampu melihat apa yang akan terjadi di hari
esok, Dia telah memberikan tanda-tanda Kebesaran-Nya yang terlihat pada
alam maupun catatan terdahulu. Yang menjadi pertanyaan mendasar, apakah
periode manusia hidup di Bumi hanya tujuh ribu tahun dan berakhir hingga
tahun 1500 Hijriah?
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (Al-Haj, 22:47)
Rasulullah (saw) mengatakan: “Kehidupan dunia seperti tujuh hari pada hari-hari akhirat. Allah Ta’ala, mengatakan, satu hari sama seperti seribu tahun di sisi Tuhanmu.” (Anas bin Malik)
Apa maksud dari angka tujuh dalam literatur Islam? Tujuh hari sama dengan tujuh ribu, dan benarkah kehidupan manusia di Bumi hanya melewati masa 7000 tahun?
Riwayat sejarah banyak mengaitkan periode waktu tujuh ribu tahun
mungkin didasarkan pada peristiwa penting dalam sejarah umat manusia.
Banyak sarjanawan menduga bahwa semua ini merupakan awal kalender
berdasarkan waktu kehidupan manusia di bumi setelah banjir besar Nuh, dimana sejarah peradaban manusia hancur dan mengulang dari titik paling awal. Tentunya dalam catatan sejarah juga ditemukan kesamaan, seperti Siklus Yuga dan Kalender Maya dimana terjadinya bencana besar diperkirakan waktu yang sama.
Mungkin perhitungan manusia hidup di Bumi selama 7000 tahun terjadi
sebelum dan sesudah titik tertentu dalam sejarah umat manusia. Dengan
kata lain jika kehidupan dunia hanya tujuh ribu tahun, maka waktu akhir
dari tujuh ribu tahun sedang berjalan, akhir milenium yang saat ini kita
jalani. Beberapa bukti telah dijelaskan dalam narasi, salah satunya
narasi Imam Rabbani.
Imam Rabbani mengatakan dalam narasi Mektubat, bahwa sekitar 124 ribu nabi telah datang dan pergi (Mektubat imam Rabbani 1/354). Riwayat lain mengatakan, ketika 1000 tahun telah berlalu adalah waktu ketika seorang nabi tertinggi muncul… (Mektubat-i Rabbani, 1/495).
Dimulai dari Adam, 124 ribu nabi telah muncul hingga yang terakhir
jatuh pada Nabi Muhammad. Jadi, seorang nabi muncul setiap 100 tahun
sekali, dan seorang nabi tertinggi muncul setiap 1000 tahun sekali. Jika
berasumsi pada salah satu nabi yang datang setiap 100 tahun sekali
sejak Adam sampai pada Nabi Muhammad, maka seharusnya waktu telah
berlalu selama dua belas juta empat ratus ribu tahun (124 ribu x 100).
Ada beberapa kejanggalan yang mungkin tidak bisa diterima begitu saja
karena tidak sesuai dengan fakta sejarah. Telah disebutkan 124 nabi
telah muncul dihitung sejak nabi Muhammad, tapi diperhitungkan masa
waktu Adam telah melewati 12 juta tahun sangat bertentangan dengan bukti
sejarah. Sejarawan telah menafsirkan bahwa bencana banjir besar terjadi
sekitar 5000 tahun lalu, 3000-3500 SM, dan jarak antara Adam dan Nuh
sekitar 1200 tahun. Artinya, keturunan Adam sudah melewati rentang waktu
lebih dari 6200 tahun kalender Masehi. Hal ini juga ditafsirkan dalam
beberapa teks kuno, seperti siklus Kali Yuga dan kalender Maya, siklus
yang mengulang waktu dari awal.
Ahmad bin Hanbal adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam yang
hidup sekitar tahun 781 hingga 855 M, (164 – 241 H), lahir di Marw kota
Baghdad, Irak, atau lebih dikenal sebagai Imam Hambali. Dalam narasi
yang tertulis pada Al-Burhan fi’ ‘Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, 89,
Imam Hambali mengatakan, ‘lima ribu enam ratus tahun telah berlalu di bumi…‘.
Dengan kata lain, Nabi Muhammad hidup ketika waktu manusia di Bumi
memasuki masa 5600 tahun. Berdasarkan narasi diatas, periode kehidupan
manusia di Bumi hanya berkisar 1400 tahun (7000-5600) menurut kalender
Islam.
Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah). Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan. (HR abu Dawud 9435)
Riwayat dan teks narasi diatas telah jelas disebutkan, ketika 1400
tahun sesuai kalender Islam merupakan tahun-tahun Al Mahdi akan muncul. ‘Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut…‘
Penafsirannya, bahwa satu hari Allah (1000 tahun) akan dipanjangkan-Nya
hingga setengah hari lagi (500 tahunn), hari kiamat telah ditunda untuk
membiarkan Al Mahdi melakukan tugasnya.
“… Kalimat pertama menjelaskan angka seribu lima ratus (1500) sebagai waktu kelompok pejuang Islam di akhir zaman, dan kalimat kedua menunjukkan angka 1506 (1506) sebagai tanggal kemenangan pertempuran Islam. Hal itu berarti, bahwa dia akan terus berupaya dan mungkin kemenangan sampai tanggal ini (1506)”. (Sikke-i Tasdik-i Gaybi, 46)
Begitupula narasi yang disampaikan Ibnu Abbas, bahwa kehidupan di
Bumi adalah tujuh hari, satu hari seperti seribu tahun dan Rasulullah
saw diutus pada akhir hari itu. Imam Rabbani juga mengatakan bahwa Al
Mahdi akan datang setelah melewati masa 1000 tahun kematian Nabi
Muhammad. Menurut penjelasan Imam Rabbani, Al Mahdi akan datang antara
tahun 1400-1600 Hijriah.
Kehidupan manusia di Bumi melebihi 1000 tahun, tetapi tidak
melebihi 1500 tahun. Seperti yang disampaikan Beddiuzaman Said Nursi
dikutip dari buku Celaleddin Suyuti berjudul “El-Kesfu Fi Mucazeveti
Hazin el-Ummeti El Elfe Ellezi Dellet Aleyh el-Asar”, bahwa kehidupan manusia hanya sampai tahun 1506.
Menurut hadist, Al Mahdi akan hidup selama 40 tahun setelah muncul.
Sementara hadits yang menyebutkan tentang Isa akan hidup di Bumi selama
40 hingga 45 tahun. Al Mahdi dan Isa akan hidup bersama dalam periode
itu, sekitar 7 hingga 10 tahun.
Spekulasi yang disampaikan Harun Yahya tetap dipertanyakan, apakah
perhitungan ini memang benar atau sama sekali ‘terlalu berlebihan’ dalam
menanggapi narasi dan penafsiran Quran. Sejauh ini, bukti yang
diberikannya cukup menarik, tidak hanya menjelaskan secara rinci tentang
kapan kemunculan Al Mahdi, tetapi juga memperhitungkan akhir tahun
kehidupan umat manusia di Bumi. Saat ini kalender Islam sudah memasuki
1436 Hijriah, jika mengikuti narasi yang disebutkan diatas, maka hanya
tersisa 64 tahun Hijriah.
Dan jika benar demikian, maka Yakjuj Makjuj ataupun Gog dan Magog
seharusnya sudah keluar. Dan saya menemukan sebuah makalah yang terbit
tahun 2012 lalu, disebutkan bahwa Yakjuj Makjuj sebenarnya sudah keluar
dan berbaur dengan manusia. Analisis berdasarkan sebuah catatan resmi
Khalifah Abbasiyah Al-Watsiq, salah satu orang yang paling kuat dan
termasuk pemimpin terpelajar di abad ke-9 Masehi. Makalah ini akan kita
bahas dalam artikel selanjutnya, siapa sebenarnya Yakjuj Makjuj yang
muncul di akhir zaman?
Referensi
- Portents And Features Of The Mahdi’s Coming, by Harun Yahya , 2010
- Sikke-i Tasdik-i Gaybi, by Bediuzzaman Said Nursi
- English translation of Maktubat Imam Rabbani, Mujaddid Alf sani, Sheikh Ahmad sirhindi
- Al-Burhan fi’ ‘Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman
- Dead Planet, image credit to RoyKorpelnl