Aku tidak Tau rasa sakit
apa yang ku rasakan saat ini dalam diriku... ini sungguh berbeda dari
sebelumnya... tidak pernah ku rasakan seperti ini... rasa saat dimana aku
merasa bukan siapa-siapa di sini, melainkan rasa yang terbuang jauh...
terhempas dalam gemerlap bintang yang suram menyirat luka yang ada tertanam
dalam di dalam jiwaku :) aku tau tak ada hari yang istimewa untukku saat ini,
tapi hari-hariku mungkin selalu yang terbaik untukmu :) aku tau kau tak sanggup
lagi merampas kembali airmataku yang terbuang sia-sia hanya karna tak pernah ku
dapatkan rasa damai itu lagi... kini mungkin saat yang tepat untuk berfikir
bahwa Aku Memang bukanlah siapa-siapa bagimu... terlihat begitu jelas dalam
setiap hari-hariku... entahlah mungkin ada yang lain yang bisa menemanimu
sejenak sementara ku rapihkan kembali sisa cercahan sayapku di balik gelapnya
rindu yang tak pernah tersampaikan... mungkin tuhan marah karena aku terlalu
cengeng, tapi ketahuilah tuhan :( meski engkau telah tau, tapi tidaklah cukup
bagiku sebelum ku kembali ke pangkuanmu yang damai... aku tidak pernah seperti
ini jika sayapku tak berguna lagi dimatanya... tuhan... bisakah engkau cabut
kembali rasa cinta ini... untuk apa ku rasakan jika orang yang bertanggungjawab
atas rasaku ini tidak memperdulikan kehadiranku... ini terlalu berat untukku... saat dimana ku
jalani masa saat dimana aku mulai sembuh dari demam yang melandaku selama 2
hari yang lalu, tanpa perhatian siapapun, aku ingin bahwa aku bisa berdiri
sendiri dan kuat tuk jalani perih ini, tapi tuhan, aku tidak bisa, aku tidak
tenang jika belum kusapa kekasihku hari ini, ingin ku dengar sejenak suara
indahnya yang mampu merajut pendengaranku, melukis gelombang-gelombang indah
dalam memoriku... namun yang ku rindukan menganggapku hanya parasit MALAM INI,
MALAM INI, Tuhan :( di antara hela nafas yang terhentak terguncang suara petir
dari tangisan rindu yang terlupakan ini, aku berdoa padamu untuk yang terakhir
kalinya tuhan... ambil nyawaku :( ambil nyawaku jika itu bisa menebus rasa
ketidakpeduliannya terhadapku... aku hanya tidak ingin rasa ini sia-sia
untuknya... tidakkah engkau melihat tetesan demi tetesan ini mengoyakkan kain
yang ku pangku sambil mengetik hal yang tidak pernah berguna untuknya? Tuhan...
sejak dua hari yang lalu engkau memberiku ujian, rasa panas yang merenggut
sehatku cukup membuatku rindu pada kekasihku, apakah dia akan selalu bisa
mendengar suaraku meski ku paksakan tenggorokanku tuk menelan liur ketika
airmata jatuh mengiringi rasa sakit yang ku rasa... liliz... aku tau, aku tau
bahwa aku bukan siapa-siapa lagi bagimu meski hati ini selalu berkata kau
satu-satunya yang tersisa dari serpihan kebahagiaan yang pernah kurasa
sebelumnya... mungkin doaku sudah terkabul tatkala ku doakan kamu supaya tuhan
mengutuk perasaanmu selamanya tatkala aku merasa di terjatuh dalam permainan
cintamu, namun kau lukis sejenak kebahagiaan saat ku rasakan peluk hangat
tubuhmu yang kini menjadi penghias malam-malam diantara gelap dan kelamnya
mimpiku... aku mencoba kuat dengan semua ini, sampai ku dapatkan kembali
kekasihku yang dulu, yang selalu menemaniku saat ku sakit seperti ini, mungkin
sekarang aku tidak bisa bersembunyi di antara
rasa sakitku, rasa sedihku, rasa perihku, dan mungkin aku tidak lagi
bisa tuk berpura-pura bahwa aku baik-baik saja di depanmu sebelum tuhan berkata
SAATNYA PULANG...
Minggu, 28 Desember 2014,
12:12am