Di irlandia ada sebuah legenda yang dikenal sebagai fear gortach, yang secara kasaran diterjemahkan sebagai “rumput kelaparan”. Mereka percaya bahwa rumput ini dihantui dan ditunggu oleh arwah jahat yang menempel di rumput mati ini. Penduduk lokal kemudian mempercayai juga bahwa arwah tersebut merupakan sosok pembawa kematian. Siapapun yang berjalan diatas fear gortach akan dikutuk mengalami lapar yang abadi. Kisah ini mungkin dalam kehidupan modern seperti sekarang lebih dianggap sebagai kisah dongeng saja-namun pada kenyataannya nama alternatif dari fear gortach adalah fairy grass juga (rumput peri), yang dalam mitologi irlandia hal ini dihubungkan pada kutukan para peri-yang dalam kepercayaan mithology merupakan arwah dari alam dan dari mereka yang telah mati. Tidak berusaha untuk mengupas dalam pandangan modern, kita disini akan melihatnya dari kacamata yang lain. Seagai penggemar kisah rakyat aku mengakuui bahwa irlandia sungguh sangat membuatku tertarik, namun aku belum pernah pergi langsung kesana, walalupun aku sering melakukan eksplorasi mithology dari bangsaku sendiri. Namun aku mempunyai sebuah keluarga yang telah pindah dari irlandia karena ada beberapa “masalah” dan mereka kemudian mengisahkan padaku yang dapat dianggap sebagai sebuah dongeng biasa mengenai cerita hantu, namun kupikir hal ini cukup menarik juga untuk kubagikan. Kisah ini menyangkut seorang pria, anjingnya dan anak laki lakinya. Mereka merupakan penduduk asli dan mereka seringkali berkeliling kederah daerah dimana para pendatang atau pegunjung lainnya tidak seringkali mengunjungi tempat itu. Pada suatu hari pria ini berjalan diatas sebuah hamparan rumput dan kemudian secara tiba tiba dia merasakan rasa sakit diperutnya. Anaknya kemudian bertanya berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan ayahnya. Namun anjingnya kemudian menggonggong dan terus menggonggong tidak mau melangkah keatas rumput. Pria ini kemudian segera pulang dengan anaknya, namun masalah yang sebenarnya baru sja dimulai. Selema beberapa hari kedepan nafsu makan pria ini meningkat degan sangat hebatnya namun dia terus mengalami penurunan berat badan : rasa laparnya menjadi begitu besar sehingga dia mulai memakan makanan anjing dan seringkali menelantarkan anaknya. Hal ini mengakibatkan anaknya menjadi begitu lemah dan kurus, sehingga pada suatu hari pihak berwenang lokal datang, mereka memutuskan untuk mengurus sang anak, sementara mereka melakukan evaluasi terhadap ayahnya. Dan dalam tahap ini ayahnya sudah menjadi sangat kurus sehingga nampak hanya tersisa kulit dan tulang saja dari tubuhnya. Dokter tidak dapat menemukan ada sesuatu yang salah mengenai pria ini, namun kemudian pria ini tetap dibawa ke rumah sakit juga. Disana walaupun dirawat, keadaannya tidak pernah membaik justru sebaliknya, hingga akhirya dia meninggal. Sebuah pukulan yang sangat menyedihkan bagi sang anak yang kini harus menghadapi masa depan yang tidak jelas setelah ibunya jauh hari sebelum kematian ayahnya telah meninggal duluan. Dia kemudian tinggal dalam penampungan anak, dan menunggu sampai ada keluarga yang mau mengadopsinya. Sebuah harga yang teramat tinggi yang harus dibayar hanya dengan melangkah diatas rumput disalah satu sudut dari dunia ini.