Nothing! Dont Care To Me!

9:19:00 AM


Hari ini aku tidak sengaja memandang lagi fotomu yang jumlahnya 40 di PC-ku yang sederhana ini, kemudian ku lanjutkan kembali tugas kuliahku meski aku masih kamu buat Sedih belakangan ini karna caramu menyapaku seperti wanita yang tidak layak dikasihi, tanpa sengaja pula aku mengingat sesuatu...
Semoga kamu juga masih ingat ya sayang... hari itu aku masih di Kost-ku yang menyedihkan, kamu datang hari Kamis ke kost-ku, memberikanku tugas untuk mengerjakan laporan PSG-mu yang 3 bulan itu, ingat kan sayang?, dan aku pulang karna kuliahku libur. Singkat cerita, aku sudah berada di rumahku, mengerjakan tugas PSG-mu dengan jumlah 31 Lembar ku kerjakan 24 Jam penuh dalam 3 Hari tanpa tidur sekalipun, saat jam 3 dini hari ibuku terbangun dan sempat bertanya :
“Banu... Kenapa tidak tidur? Lagi kerjain apa?”. Sahut ibu.
“Ah? Oh tugasku, harus selesai 2 hari lagi”. Ucapku. Ibu pun kembali tidur tanpa kata.
Ok, aku tidak ragu meski ini pertama kalinya mengetik sampai jari-jariku sedikit “keriting”. Singkat cerita, laporan itu sudah jadi dan langsung aku Print + Cover warna kuning, aku tau itu warna kesukaanmu selain Orange dan Lemon ^_^
Hari itupun aku berbohong pada ibuku dengan alasan pergi ke kampus ada hal penting... maafkan anakmu ini Bu.
Karna uang yang di berikan ibuku pas-pasan, akhirnya nekat ke rumahmu tidak membawa apa-apa selain laporan dan laptopku untuk mengubah file jika ada yang salah. Sesampainya di rumahmu, seperti tamu biasa. Hasil print itupun kamu periksa, mungkin dialog ini bisa kamu fikirkan kembali ya sayang meskipun kamu telat menemukan status ini, bahkan jika ketemu, tapi jujur aku bahagia ketika tugas itu sudah jadi, duduk :
“Kenapa ini gak di ubah?!!!! Ini harus di ganti sekarang, salah ini! Ini jangan pake nama yang lama”. Bentakmu.
“Tapi kemarin kamu kan bilang kalo yang ini jangan ada yang di ganti, cukup nama penulis, tanggal, kata pengantar, dan yang kamu bilang kemarin”. Jawabku dengan nada ragu.
“sekarang ini di ganti”. Balasnya.
“Iya...”. jawabku sambil duduk menunduk memikirkan perkataanmu. Aku teteskan airmata saat itu sambil sengaja memutar lagu “Ungu – Ku Ingin Selamanya”. Maafkan jika saat itu aku tidak tau malu, karna apa yang seharusnya tidak terjadi itu kau katakan dengan jelas di telingaku. Aku merasa sangat di benci sejak saat itu, kamu tau airmataku menetes ke LCD Handphone-ku yang ku taruh persis di bawah kepalaku. Semoga suatu saat nanti, airmata yang pernah menetes itu takkan sia-sia untuk menunggu hidayah Tuhanku yang agung untuk menasehatimu dengan cara yang pantas dan layak.

ARTIKEL SEBELUMNYA
« Prev Post
ARTIKEL SELANJUTNYA
Next Post »
Komentar Menggunakan Akun Facebook
0 Komentar Menggunakan Akun Blogger