-THE SINNERS-
Chapter 10 : In Different Kind
Credit to : Mina Cheyo - Original Idea from “The Sixth Sin`s” by Alienor of Creepypasta Indonesia
Lunia tak berani mengangkat wajahnya. Di lantai itu ia terduduk ketakutan. Tak memiliki kekuatan sedikipun untuk bangkit dari tempatnya. Sementara keenam pendosa telah siap di mejanya, menunggu santapan mereka tiba.
Pintu kembali terbuka. Para pelayan kegelapan memasuki ruangan itu dengan hidangan yang dipesan oleh para tuannya.
“Lihat tubuh itu. Benar-benar menggairahkan…” Air liur Gula menetes membasahi jubahnya.
Invidia melemparkan secarik serbet kepadanya “Menjijikkan”
“Bagaimanapun ini jauh lebih baik daripada seonggok bangkai” Avartia menggumam
Ira dan Superbia sama-sama menatap Luxuria waspada. Luxuria membalas tatapan mereka dengan senyuman mengesankan seperti biasanya. Tubuh itu menggeliat pasrah ketika dirinya diikat diatas meja. Tersaji tanpa sehelai benangpun di hadapan para pendosa. Berbagai jenis serangga keluar dari celah-celah tubuhnya. Sebagian dari serangga itu jatuh ke lantai melewati meja yang megah. Lunia terkejut dengan serangga-serangga dan kelabang itu. Ia mengangkat wajahnya dan melihat ke atas meja.
Ibu…!
“Sepertinya ia sudah sangat menderita” Luxuria kembali mengeluarkan suara lembutnya
Apa yang akan mereka lakukan pada ibuku?
“Yah, ia sangat beruntung penderitaannya mungkin berakhir hari ini” Gula menatap rakus tubuh yang menggeliat itu.
Apa yang sedang mereka bicarakan?
“Atau mungkin tidak” Avartia mengacungkan pisau ditangannya ke arah Luxuria “Jangan coba-coba untuk mengacaukannya lagi!”
Hentikan!
“Aku?” Sahut Luxuria “Apa yang bisa kulakukan?” Ia melirik Lunia yang tercekat dalam horror.
Tolong hentikan!
“Huh! Sebaiknya begitu!”
Siapa saja, hentikanlah…
“Sudah! Tenanglah!” Ira menegaskan suaranya yang berwibawa “Diam dan makanlah”
Tidak..tidak..Ibu..
“HENTIKAN!!!”
NEXT SATURDAY ON THE SINNERS : THAT EXIST (FINALE)
*AQUAGAZE95*
Chapter 10 : In Different Kind
Credit to : Mina Cheyo - Original Idea from “The Sixth Sin`s” by Alienor of Creepypasta Indonesia
Lunia tak berani mengangkat wajahnya. Di lantai itu ia terduduk ketakutan. Tak memiliki kekuatan sedikipun untuk bangkit dari tempatnya. Sementara keenam pendosa telah siap di mejanya, menunggu santapan mereka tiba.
Pintu kembali terbuka. Para pelayan kegelapan memasuki ruangan itu dengan hidangan yang dipesan oleh para tuannya.
“Lihat tubuh itu. Benar-benar menggairahkan…” Air liur Gula menetes membasahi jubahnya.
Invidia melemparkan secarik serbet kepadanya “Menjijikkan”
“Bagaimanapun ini jauh lebih baik daripada seonggok bangkai” Avartia menggumam
Ira dan Superbia sama-sama menatap Luxuria waspada. Luxuria membalas tatapan mereka dengan senyuman mengesankan seperti biasanya. Tubuh itu menggeliat pasrah ketika dirinya diikat diatas meja. Tersaji tanpa sehelai benangpun di hadapan para pendosa. Berbagai jenis serangga keluar dari celah-celah tubuhnya. Sebagian dari serangga itu jatuh ke lantai melewati meja yang megah. Lunia terkejut dengan serangga-serangga dan kelabang itu. Ia mengangkat wajahnya dan melihat ke atas meja.
Ibu…!
“Sepertinya ia sudah sangat menderita” Luxuria kembali mengeluarkan suara lembutnya
Apa yang akan mereka lakukan pada ibuku?
“Yah, ia sangat beruntung penderitaannya mungkin berakhir hari ini” Gula menatap rakus tubuh yang menggeliat itu.
Apa yang sedang mereka bicarakan?
“Atau mungkin tidak” Avartia mengacungkan pisau ditangannya ke arah Luxuria “Jangan coba-coba untuk mengacaukannya lagi!”
Hentikan!
“Aku?” Sahut Luxuria “Apa yang bisa kulakukan?” Ia melirik Lunia yang tercekat dalam horror.
Tolong hentikan!
“Huh! Sebaiknya begitu!”
Siapa saja, hentikanlah…
“Sudah! Tenanglah!” Ira menegaskan suaranya yang berwibawa “Diam dan makanlah”
Tidak..tidak..Ibu..
“HENTIKAN!!!”
NEXT SATURDAY ON THE SINNERS : THAT EXIST (FINALE)
*AQUAGAZE95*