Sangkakala Di Langit Eropa dan Amerika? Bukan!

10:10:00 AM






Dalam al-Quran, Allah menyebut sangkakala dengan as-Shur  [الصُّورُ].

Terdapat banyak dalil dari al-Quran yang menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup pada awal terjadinya hari kiamat. Diantaranya,
Firman Allah,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (hisab). (QS. az-Zumar: 68).

Demikian pula firman Allah,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.” (QS. Yasin: 51)

Dalam hadis yang panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan,

ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيتًا وَرَفَعَ لِيتًا ثُمَّ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا صَعِقَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوْ الظِّلُّ -شَكَّ الراوي- فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

“Kemudian ditiuplah sangkakala, tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali akan mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya (memerhatikanny

a). Lalu, tidak tersisa seorangpun kecuali dia mati. Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis. Kemudian tumbuhlah jasad-jasad manusia setelah disirami. Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti (hisab).” (HR. Ahmad 6712 dan Muslim 7568).

Kita bisa perhatikan beberapa dalil di atas, bahwa yang terjadi ketika sangkakala itu ditiup ada dua:
1. Semua makhluk di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah.
2. Terjadi kebangkitan dari alam kubur setelah mereka dihancurkan. Ini terjadi setelah tiupan kedua.

Berapa kali sangkakala ditiup?

Ulama berbeda pendapat tentang berapa kali sangkakala ditiupkan?

A. sangkakala ditiupkan 3 kali

Jika kita rinci, 3 kali itu adalah

1. Tiupan faza’ (tiupan yang membuat seisi alam kaget dan terkejut)
(An-Naml: 87).
2. Tiupan ash-Sha’q (tiupan mematikan dan membinasakan)
(QS. az-Zumar: 68).
3. Tiupan al-Ba’ats (tiupan kebangkitan)
(QS. az-Zumar: 68).

B. Sangkakala Ditiupkan 2 Kali

1. Tiupan al-Faza’ (kaget) sekaligus tiupan ash-Sha’q (mati)
2. Tiupan al-Ba’ats

Semua Terjadi di Hari Kiamat

Kami tegaskan sekali lagi, bahwa semua tiupan ini terjadi di akhir zaman. Baik pendapat yang mengatakan 3 kali tiupan atau dua kali tiupan, semua terjadi di akhir zaman. Karena itu menjadi batas terakhir kehidupan dunia.

Yang jelas itu BUKAN SANGKAKALA. Karena jika itu sangkakala, seharusnya semua permukaan bumi ini mendengarnya. Laporan yang ada, suara itu baru didengar oleh sebagian masyarakat di beberapa negara, diantaranya Australia, Amerika, Australia, Kanada dan Jerman. Masyarakat Indonesia, nyaman-nyaman saja, tidak mendengar suara itu.

Bukti lain bahwa itu bukan sangkakala, sebagaimana yang dilaporkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Ini pernah terjadi di tahun 2013, dan sebelumnnya lagi 2012. Sementara sangkakala ditiup dua kali disusul peristiwa besar kiamat.

Sebagian ahli menganalisis suara tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar spektrum asal suara tersebut terletak dalam kisaran infrasonik, yang tidak terdengar oleh manusia. Frekuensi antara 17 Hz ke bawah. Manusia bisa mendengar suara pada frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Sementara apa yang didengar oleh manusia hanyalah sebagian kecil dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut, karena adanya emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang dimodulasi (dikuatkan) oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.

Namun apapun itu, bagi orang yang beriman, kita meyakini ini sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah. Dan terkadang Allah tunjukkan fenomena alam yang luar biasa, agar kita semakin takut kepada-Nya. Itulah tujuan utama ketika kita menyimak fenomena alam. Bukan hanya jadi bahan wacana dan perbincangan.

Allah berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ بِالْآَيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا

Aku tidak mengirim tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (QS. al-Isra: 59).

Allahu a’lam.
 
 
Credit to هندري

ARTIKEL SEBELUMNYA
« Prev Post
ARTIKEL SELANJUTNYA
Next Post »
Komentar Menggunakan Akun Facebook
0 Komentar Menggunakan Akun Blogger